Tampilkan postingan dengan label kelas 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kelas 4. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Februari 2021

KERAGAMAN EKONOMI DI INDONESIA (KELAS 4)

Novita Wulandari

 


Keragaman Ekonomi di Indonesia
ktivitas ekonomi terdiri atas tiga bagian, yaitu: produksi, distribusi, dan konsumsi. Aktivitas ekonomi penduduk Indonesia disesuaikan dengan kondisi wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia meliputi wilayah daratan dan perairan. Wilayah Indonesia juga mengandung potensi alam melimpah. Namun, potensi alamnya belum mampu dimanfaatkan secara optimal bagi kemakmuran penduduk Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, kamu hendaknya ikut berperan aktif dalam pemanfaatan potensi alam secara bijak.
Apa sajakah jenis aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat? Bergerak di bidang apa sajakah aktivitas ekonomi masyarakat? Berikut beberapa jenis aktivitas ekonomi dan bidang ekonomi terkait.

1. Aktivitas Ekonomi di Bidang Pertanian  
Wilayah Indonesia berada di antara lintang 6oLU – 11oLS. Posisi ini menyebabkan wilayah Indonesia beriklim tropis. Wilayah Indonesia mendapatkan banyak sinar matahari dan curah hujan sepanjang tahun. Kondisi ini sangat mendukung aktivitas pertanian. Aktivitas pertanian juga didukung tingkat kesuburan tanah yang tinggi karena pengaruh banyaknya gunung api.
Banyak penduduk Indonesia melakukan aktivitas pertanian. Dengan mencermati kondisi geografis Indonesia, aktivitas pertanian dibedakan menjadi pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Pertanian lahan basah membutuhkan banyak air, misalnya sawah irigasi dan sawah lebak. Pertanian lahan kering membutuhkan sedikit air, misalnya tegalan dan perkebunan. Jenis lahan apa yang cocok dikembangkan di daerahmu?


2. Aktivitas Ekonomi di Bidang Peternakan
Di Indonesia banyak aktivitas peternakan dikelola masyarakat atau badan usaha. Aktivitas tersebut berupa peternakan unggas, peternakan hewan kecil, dan peternakan hewan besar. Beragamnya aktivitas ini menyediakan hasil ternak melimpah. Selanjutnya, hasil ternak dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

Apa sajakah jenis hewan yang dibudidayakan masyarakat? Jenis hewan yang dibudidayakan sebagai berikut. 
a. Peternakan unggas, meliputi ayam, itik, burung, dan angsa. 
b. Peternakan hewan kecil, meliputi kelinci, kambing, dan domba. 
c. Peternakan hewan besar, meliputi sapi, kerbau, dan kuda.


Hasil peternakan tersebut meliputi telur, daging, kulit, susu, dan bulu. Tidak hanya untuk dikonsumsi masyarakat, hasil ternak juga dapat diolah menjadi berbagai kerajinan. Kerajinan dari hasil peternakan misalnya tas, sepatu, sandal, jaket, sarung tangan, dan kok (bola bulutangkis).

3. Aktivitas Ekonomi di Bidang Perikanan
Sekitar dua per tiga luas wilayah Indonesia berupa perairan. Fakta inilah yang menjadikan Indonesia dikenal dengan sebutan negara maritim. Luasnya wilayah perairan menyimpan potensi kekayaan alam melimpah. Potensi ini dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan aktivitas perikanan. Aktivitas perikanan dilakukan secara tradisional. Kondisi ini menyebabkan produksi hasil perikanan di Indonesia belum optimal.
Aktivitas perikanan dikelompokkan menjadi perikanan tangkap dan perikanan budi daya. Aktivitas perikanan tangkap dilakukan oleh nelayan dengan cara menangkap ikan di laut. Dahulu nelayan mengandalkan angin untuk menggerakkan perahu. Nelayan memanfaatkan angin darat untuk pergi melaut dan angin laut untuk kembali ke daratan. Kini nelayan sudah menggunakan mesin penggerak kapal (motor) untuk menggerakkan perahu. Bagaimana dengan aktivitas perikanan budi daya? Aktivitas perikanan budi daya dilakukan di darat atau di perairan payau. Budi daya ikan di darat dilakukan di kolam, sungai, sawah (mina padi), waduk (bendungan), atau danau. Contohnya budi daya ikan lele, mas, nila, dan mujair. Budi daya ikan di perairan payau dilakukan di tambak di pesisir pantai.


4. Aktivitas Ekonomi di Bidang Kehutanan
Dahulu hamparan hutan hijau Indonesia pernah dijuluki ”karpet hijau”. Julukan ini karena hutan Indonesia tampak hijau dilihat dari udara. Hijaunya hutan dipengaruhi oleh iklim tropis yang ada di Indonesia. Kawasan hutan Indonesia mengandung keragaman sumber daya hayati. Belum lagi potensi hasil hutan yang terdiri atas hasil hutan kayu dan hasil hutan nonkayu (misalnya: kina, karet, damar, dan sagu). Potensi ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor kayu. Bagi Indonesia, hasil ekspor kayu menjadi salah satu sumber pendapatan negara. 


Aktivitas kehutanan juga perlu memperhatikan kelestarian hutan. Mengapa? Lestarinya hutan berdampak terhadap kehidupan manusia dan makhluk hidup yang tinggal di hutan. Kelestarian hutan dapat dijaga dengan cara antara lain melakukan tebang pilih dan melakukan penghijauan (reboisasi) lahan gundul. Hijaunya hutan Indonesia dapat menjadi ”paru-paru dunia”.
Tidak hanya memberikan manfaat ekonomis, hutan juga memiliki fungsi lain. Adapun fungsi hutan yaitu sebagai penyimpan cadangan air tanah, penyeimbang iklim, serta tempat habitat flora dan fauna. Bahkan, kawasan hutan juga dimanfaatkan untuk objek wisata. Karena banyaknya manfaat hutan, kelestarian hutan hendaknya selalu dijaga.

Keragaman masyarakat Indonesia hendaknya kita pahami bersama sebagai kelebihan bangsa Indonesia yang bisa memperkaya khasanah budaya nasional. Kita harus bisa menerima keragaman dalam masyarakat dengan bijaksana. Dan kita hendaknya bisa menjadikan keragaman yang ada sebagai alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.


Kurang memahami keragaman dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan dampak negatif bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Beberapa dampak negatif tidak adanya pemahaman atas keragaman dalam masyarakat Indonesia sebagai berikut.
1. Terjadinya konflik, baik konflik ras, konflik antarsuku, maupun konflik antaragama. 
2. Perpecahan (disintegrasi) bangsa. Perpecahan bangsa ini bisa terjadi karena terdapat konflik sosial dalam kehidupan masyarakat, baik karena perbedaan ekonomi, status sosial, ras, suku, agama, dan hasil kebudayaan. 
3. Memandang masyarakat dan kebudayaan sendiri lebih baik serta merendahkan masyarakat dan kebudayaan lain. Sikap ini dapat mendorong terjadinya konflik antarkelompok.  
4. Semangat nasionalisme berlebihan sehingga menganggap rendah bangsa lain. 
5. Mempersulit pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan.
 6. Menghambat usaha pembangunan dan pemerataan sarana dan prasarana. 
7. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Dampak negatif tersebut dapat kita hindari. Segenap bangsa Indonesia harus menyadari bahwa keanekaragaman yang ada dalam masyarakat Indonesia telah menjadi identitas kebangsaan yang tumbuh dan berkembang jauh sebelum bangsa ini menjadi satu kesatuan yang utuh, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh Mpu Tantular pada abad XIV ini telah menjadi simbol sekaligus menjadi semboyan persatuan bangsa kita sejak dari dahulu, mulai dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, kita hendaknya bisa saling menghargai atau bersikap toleran dalam keragaman. 

Banyak bentuk tindakan yang mencerminkan sikap toleran dalam keragaman, antara lain sebagai berikut.
1. Menghargai perbedaan dalam masyarakat, baik perbedaan suku, agama, ras, budaya, maupun golongan. 
2. Hidup berdampingan secara damai dengan orang lain meskipun berbeda suku, agama, ras, budaya, maupun golongan. 
3. Berinteraksi dengan baik tanpa ada sekat perbedaan suku, agama, ras, budaya, dan golongan.  

Selain itu, sikap saling menghargai dan toleransi dapat kita tunjukkan dengan menghindari tindakan-tindakan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
Beberapa sikap yang hendaknya kita hindari seperti berikut.
1. Memaksakan kehendak kepada orang lain. 
2. Acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. 
3. Menonjolkan suku, agama, ras, golongan, dan budaya tertentu. 
4. Mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang lain. 
5. Cenderung memaksakan kehendak dan berani menempuh tindakan melanggar norma untuk mencapai tujuan. 
6. Mencari keuntungan diri sendiri (mementingkan diri sendiri) daripada untuk kesejahteraan orang lain.



 





 

Senin, 22 Februari 2021

KERUKUNAN, GAYA MAGNET DAN GRAVITASI (KELAS 4)

Novita Wulandari

 







Supaya Tetap Rukun, Mari Lakukan Sikap Ini
Negara Republik Indonesia memiliki keragaman adat, budaya, dan agama. Adat dan budaya setiap daerah unik dan berbeda dari daerah lain. Agama yang dianut penduduk pun beragam. Dengan perbedaan itu, bagaimana kita dapat menjaga kesatuan bangsa? Nah, untuk menjaga kesatuan bangsa dan supaya tetap rukun, mari kita lakukan sikap-sikap ini.
Salah satu sikap yang harus dilakukan yaitu adanya toleransi dan saling menghormati dalam menjalankan ibadah agama. Bagaimana perwujudannya? Perwujudannya misalnya kita tidak boleh menghina teman yang berbeda agama. Selanjutnya, saat teman kita sedang beribadah kita tidak boleh mengganggu mereka. 
Sikap lain yang harus dilakukan yaitu menghargai berbagai kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia. Negara kita kaya akan berbagai kebudayaaan daerah. Kita boleh membanggakan kebudayaan daerah sendiri. Namun, kita juga harus menghargai dan ikut melestarikan kebudayaan daerah lain.
Jadi, untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI, bagaimana sikap kita? Kita harus saling menghargai, menghormati, dan menyayangi orang lain meskipun berbeda agama, suku, dan budaya. Sikap itulah yang harus selalu kita tanamkan pada diri kita. 
 
“Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia menjadi magnet bagi para wisatawan.” Pernahkah kamu mendengar atau membaca kalimat seperti itu? Apa maksudnya? Maksud dari kalimat tersebut adalah bahwa keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia menjadi daya tarik bagi wisatawan. 

Gaya magnet adalah gaya yang dihasilkan ketika dua magnat atau lebih saling berinteraksi.

Sifat-sifat gaya magnet:
1. Magnet memiliki gaya tarik
a. Benda magnetik, yaitu benda yang dapat ditarik oleh magnet. Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda magnetik dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1) benda ferromagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik sangat kuat oleh magnet. contohnya besi, baja, dan kobalt.
2) benda paramagnetik, yaitu benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet. contohnya emas, alumunium, tembaga.
3) benda diamagnetik, yaitu benda yang mengalami tolakan oleh magnet, contohnya seng, timah hitam.

b. Benda nonmagnetik, yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. contohnya kayu, kertas, kaca.

2. Magnet dapat menembus benda


3. Magnet mempunyai 2 kutub
Sebuah magnet mempunyai dua ujung berlawanan. Ujung magnet biasa disebut kutub. Dua kutub magnet yang berlawanan itu disebut kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Jika dua buah magnet didekatkan pada kutub yang sama, kedua magnet akan tolak menolak. Sebaliknya, jika dua buah magnet didekatkan pada kutub yang berbeda, kedua magnet tersebut akan tarik menarik.





Interaksi dua buah magnet (misalnya dengan didekatkan) akan menimbulkan gaya. Gaya itu disebut gaya magnet. Jadi, gaya magnet adalah gaya yang dihasilkan ketika dua magnet atau lebih saling berinteraksi.
Gaya magnet dapat dimanfaatkan, misalnya dalam pembuatan kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah utara dan selatan. Pada kompas terpasang sebuah magnet berbentuk jarum. Jika diletakkan mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara dan selatan.




Kamu telah mengetahui bahwa jarum kompas selalu menunjuk arah utara selatan. Kini, bagaimana arah benda jika dijatuhkan dari ketinggian tertentu? Ayo, lakukan kegiatan berikut.
1. Siapkan sebuah uang logam. 
2. Keluarlah dari dalam rumah menuju halaman. 
3. Pegang uang logam yang telah kamu persiapkan lalu lemparkan kuatkuat ke atas. Perhatikan arah lemparan agar tidak mengenai teman atau bangunan yang dekat dengan kamu. 
4. Apa yang terjadi setelah kamu melempar uang logam itu? Catatlah hasil dari kegiatanmu. 
5. Ulangi sebanyak lima kali.



Uang logam yang dilempar kuat-kuat ke atas akan kembali ke bumi. Bayangkan jika uang itu tidak kembali lagi ke bumi dan terus terbang jauh ke angkasa. Kamu akan kehilangan uang logam itu.
Mengapa uang logam itu jatuh kembali lagi ke bumi? Uang logam dan benda apa pun yang kamu lemparkan ke atas akan kembali lagi ke bumi karena adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik yang dihasilkan oleh bumi. Gaya gravitasi ini akan menyebabkan semua benda yang berada di permukaan bumi selalu tertarik menuju bumi.
Jika tidak ada gaya gravitasi, semua benda yang kamu lemparkan ke atas dapat dengan mudah hilang karena melayang di angkasa. Bahkan, diri kamu sendiri dapat terbang dan sulit untuk kembali ke rumah. Oleh karena itu, gaya gravitasi sangat bermanfaat karena dapat menahan benda-benda agar tetap berada di bumi.
Contoh peristiwa sehari-hari menunjukkan gaya gravitasi adalah jatuhnya buah yang sudah matang dari dahan pohon ke tanah. 







Kamis, 11 Februari 2021

RAGAM SUKU, BAHASA, DAN LAGU DI INDONESIA (KELAS 4)

Novita Wulandari

 

Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa. Apa sajakah faktor-faktor yang menjadi penyebabnya? Adakah hubungannya dengan kondisi wilayah Indonesia?

Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia Di Indonesia terdapat banyak keragaman, misalnya suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keragaman dalam masyarakat Indonesia. Beberapa faktor yang dimaksud seperti berikut.

1. Letak Strategis Wilayah Indonesia
Letak Indonesia sangat strategis, yaitu berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga berada di antara Benua Asia dan Benua Australia. Letak strategis tersebut menjadikan Indonesia berada di tengahtengah lalu lintas perdagangan. Para pedagang dari berbagai negara datang ke Indonesia. Mereka membawa agama, adat istiadat dan kebudayaan dari negaranya. Banyak pendatang menyebarkan agama, adat istiadat, dan kebudayaan negaranya, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja.

2. Kondisi Negara Kepulauan 
Keadaan geografi Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terdiri atas 13.466 pulau (berdasarkan data dari http://www.bakosurtanal.go.id/ berita-surta/show/indonesia-memiliki-13-466-pulau-yang-terdaftardan-berkoordinat yang diunduh pada 5 Oktober 2016). Banyaknya pulau di Indonesia menyebabkan penduduk yang menempati satu pulau atau sebagian dari satu pulau tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa memiliki budaya sendiri. Oleh karena itu, di Indonesia banyak suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. 

3. Perbedaan Kondisi Alam 
Negara Indonesia sangat luas dan terdiri atas 13.466 pulau. Tiap-tiap pulau dibatasi oleh lautan. Selain itu, Indonesia merupakan negara vulkanis dengan banyak pegunungan, baik gunung berapi maupun bukan gunung berapi. Keadaan alam Indonesia tersebut memengaruhi keanekaragaman masyarakatnya. Kehidupan masyarakat pantai berbeda dengan kehidupan masyarakat pegunungan. Masyarakat pantai lebih banyak memanfaatkan laut untuk mempertahankan hidupnya, yaitu dengan menjadi nelayan. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan memiliki upaya sendiri untuk mempertahankan hidupnya. Mereka lebih memilih mata pencaharian yang berkaitan dengan relief alam pegunungan, misalnya sebagai peternak atau petani sayur. Bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di kota? Masyarakat yang tinggal di kota tentu tidak akan menjadi nelayan. Masyarakat kota cenderung untuk membuka usaha, bekerja di kantor, atau bekerja di pabrik.

4. Keadaan Transportasi dan Komunikasi 
Kemajuan dan keterbatasan sarana transportasi dan komunikasi dapat memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana transportasi dan komunikasi memudahkan masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain. Sebaliknya, sarana yang terbatas akan menyulitkan masyarakat dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan masyarakat lain. Kondisi ini menjadi penyebab keragaman masyarakat Indonesia.

5. Penerimaan Masyarakat terhadap Perubahan 
Keterbukaan masyarakat terhadap sesuatu yang baru, baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat, membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Masyarakat perkotaan relatif mudah menerima orang asing atau budaya lain. Sebaliknya, masyarakat pedalaman sebagian besar sulit menerima sesuatu yang baru. Mereka tetap bertahan pada budaya sendiri dan sulit menerima budaya luar. 

Keragaman Suku Bangsa di Indonesia 



Ragam Bahasa Daerah di Indonesia


 Beberapa Lagu Daerah di Indonesia


Keragaman Agama di Indonesia

Letak geografis Indonesia di antara dua samudera dan dua benua menjadikan Indonesia sebagai pusat lalu lintas perdagangan internasional. Salah satu akibatnya, terjadilah persebaran agama dari para pedagang asing yang berdagang dan singgah di Indonesia. Pada awalnya masuk agama Hindu dan Buddha yang dibawa bangsa India. Selanjutnya, datang bangsa Gujarat membawa ajaran agama Islam, bangsa Eropa membawa ajaran agama Katolik dan Kristen, serta bangsa Cina membawa ajaran agama Konghucu. Jadi, keragaman agama telah ada sejak zaman dahulu. Dalam suasana keragaman beragama itu, setiap warga negara Indonesia dijamin haknya untuk memeluk keyakinan atau kepercayaan masing-masing. Di Indonesia terdapat enam agama/kepercayaan yang diakui negara. Keenam agama/kepercayaan itu yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Pemeluk agama diwajibkan menjalankan ajaran agama masing-masing. Setiap agama memiliki tata cara beribadat, kitab suci, dan tempat ibadah yang berbeda. Negara memberikan kebebasan bagi semua pemeluk agama untuk menjalankan ibadah sesuai ajarannya masing-masing.  

1. Agama Islam
Nama Kitab Suci: Al Quran
Tempat Ibadah: Masjid
Hari Besar Keagamaan: Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha
Nama Pembawa: Nabi Muhammad SAW

2. Agama Kristen Protestan
Nama Kitab Suci: Alkitab
Tempat Ibadah: Gereja
Hari Besar Keagamaan: Natal, Paskah
Nama Pembawa: Yesus Kritus

3.Agama Katolik
Nama Kitab Suci: Alkitab
Tempat Ibadah: Gereja
Hari Besar Keagamaan: Natal, Paskah
Nama Pembawa: Yesus Kritus

4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci: Weda
Tempat Ibadah: Pura
Hari Besar Keagamaan: Hari Nyepi, Hari Saraswati

5. Agama Budha
Nama Kitab Suci: Tri Pitaka
Tempat Ibadah: Vihara
Hari Besar Keagamaan: Hari Waisak
Nama Pembawa: Siddharta Gautama
6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci: Si Shu Wu Ching
Tempat Ibadah: Li Tang/ Klenteng
Hari Besar Keagamaan: Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Nama Pembawa: Kong Hu Cu





 








Rabu, 10 Februari 2021

PEMBIASAAN KELAS 4 (IBADAH SALAT)

Novita Wulandari

 Membiasakan anak beribadah harus dimulai dari usia dini. Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang soleh dan solihah. aamiin. Tetap semangat ya anak-anakku...