Kamis, 28 Januari 2021

KEBERAGAMAN DI INDONESIA (KELAS 4)

 




Perhatikan dengan seksama gambar di atas! Tahukah kamu siapakah tokoh yang terdapat dalam gambar tersebut? Ya! Patih Kerajaan Majapahit bernama Gajah Mada. Patih Gajah Mada merupakan seorang tokoh besar yang mempunyai cita-cita sangat besar pada saat itu, yaitu mempersatukan pulau-pulau dan kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itu menjadi satu yaitu, Nusantara!

Perhatikan teks di bawah ini!

Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada 

Gajah Mada diperkirakan lahir pada awal abad 14, di lembah Sungai Brantas di antara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna. Ia berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kalangan keluarga kaya ataupun bangsawan. Sejak kecil, dia memiliki bakat kepemimpinan yang sangat kuat melebihi orang-orang sebaya di masanya. Konon, dia terus menempa dirinya agar dapat masuk ke lingkungan pasukan kerajaan. Gajah Mada yang memiliki arti “Gajah yang cerdas, tangkas, dan energik.” Memulai pekerjaannya sebagai anggota prajurit Bhayangkara. Karena kemampuannya, ia pun diangkat menjadi Kepala Prajurit Bhayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal Raja. Pengabdian Gajah Mada kepada negara dimulai pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309 – 1328). Berkat kerja keras dan kepemimpinannya yang hebat, Gajah Mada menjadi seorang Patih Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Ratu Tribhuawanatunggadewi Jayawisnuwardhani. Pada saat hendak dilantik menjadi patih, Gajah Mada membuat janji yang sangat terkenal hingga kini. Sebuah ikrar atau janji yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa. Ia berjanji tidak ingin menikmati buah palapa kecuali dapat mempersatukan daerah-daerah seperti Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semenanjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura). Janji atau ikrar yang ia upayakan untuk terwujud dengan menyatukan wilayah tersebut menjadi wilayah Nusantara. Saat itu wilayah Nusantara bahkan lebih besar dari kawasan Negara Indonesia saat ini. Saat itu wilayah Nusantara meliputi Seluruh semenanjung Malayu (Malaysia dan Singapura), Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, Papua, hingga wilayah Darwin (Australia). 




Usaha Patih Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara memang telah terwujud, meskipun wilayahnya tidak seluas yang ia cita-citakan. Usaha mempersatukan wilayah dan masyarakat di dalamnya tentu bukan hal yang mudah. Oleh karenanya, bangsa Indonesia harus memelihara persatuan dan kesatuan dengan sungguh-sungguh.

Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan bangsa Indonesia meliputi bahasa, budaya, suku, agama, dam ras.
Kemajemukan tersebut dapat menjadi faktor integrasi maupun disintegrasi bangsa Indonesia. Yang menjadi faktor integrasi bangsa yaitu semboyan kita "Bhinneka Tunggal Ika". Sedangkan yang menjadi faktor disintegrasi bangsa yaitu kurang adanya rasa nasionalisme yang tinggi, kurangnya rasa toleransi sesama bangsa, campur tangan pihak asing dalam masalah bangsa.

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bersatu padu dan selalu berpedoman Pancasila. Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sikap dan sifat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1. Dalam kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan
2. Antara warga negara selalu tercipta semangat tolong menolong, selalu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah
3. Menyelesaikan masalah melalui musyawarah
4. Menghormati agama yang ada di Indonesia

Pondasi dasar kebudayaan Indonesia mempunyai sifat:
1. akulturatif (menyesuaikam diri)
2. integratif (keterpaduan)
3. adaptif (kemampuan bersosialisasi)
4. kreatif dan harmonis

Kerjakan soal pada link di bawah ini ya! 
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeWjacpOOtD9WxTJNDwAS7mLBSWBia92T5WapCWYrvzJAAPUQ/viewform?usp=sf_link

Novita Wulandari

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar