Rabu, 25 Maret 2020

Cegah Virus Corona SD Negeri 1 Pagerandong Gelar Doa dan Sosialisasi PHBS

sdn1pagerandong


Hastin Widiyanti, S.Pd.SD.,M.Pd memberikan sosialisasi Covid-19 PHBS dan belajar di rumah

Upaya sekolah dalam mencegah peserta didik terpapar Cofid-19 atau Virus Corona SD Negeri 1 Pagerandong gelar doa dan Sosialisasi Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Senin(16-03-2020).

Menurut Kepala Sekolah Hastin Widiyanti "Kegiatan yang dilaksanakan oleh SD Negeri 1 Pagerandong ini dalam rangka tidak lanjut Intruksi Presiden, Gubernur Jawa Tengah, himbauan Bupati Purbalingga serta surat edaran kepala Dindikbud Purbalingga untuk melaksanakan pembelajaran di rumah bagi peserta didik selama 14 hari dan mensosialisasikan PHBS.

Kegiatan diawali dengan membaca dan mengajarkan doa oleh Guru PAI Prayitno,S.Pd.I  dalam rangka memohon diberikan kesehatan dan keselamatan dari berbagai penyakit.

Prayitno mengatakan "usaha kita agar diberikan kesehatan dan keselamatan dari berbagai penyakit perlu dilakukan dengan doa dan usaha".

Menurut Prayitno beberapa doa yang perlu diamalkan sholawat thibilquluub, Istighfar 25 kali, dan dzikir pagi siang

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فىِ اْلاَرْضِ وَلاَ فىِ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعِ اْلعَلِيْمِ.

“BISMILLAHILLADZI  LAA  YADHURRU MA’ASMIHI  SYAI'UN  FIL  ARDHI WA LAA FISSAMAA'I, WA HUAS SAMII’UL ‘ALIIM “

Artinya : Dengan Nama Allah yang tidak dapat mendatangkan kerusakan (bahaya) beserta nama-NYA apa yang ada dipermukaan bumi dan tidak pula apa yang ada dipermukaan langit, Sesungguhnya IA Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui


Kepala SD Negeri 1 Pagerandong Hastin Widiyanti, S.Pd.SD.,M.Pd. sekaligus bertindak menjadi tutor dalam sosialisasi PHBS menyampaikan "Tanda - tanda orang yang terpapar virus corona yaitu demam, batuk, gangguan pernapasan, letih dan lesu."

"Cara mencegah terpapar covid-19 dapat dilakukan dengan pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun, gunakan masker saat batuk atau flu, asupan gizi seimbang perbanyak sayur dan buah, hati -hati kontak dengan hewan, rajin olahraga dan istrahat cukup, jangan mengonsumsi daging yang tidak matang, bila ada gejala segera periksa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat" tambahnya.

Selanjutnya Kepala Sekolah mempraktekan cara mencuci tangan yang benar disaksikan 162 peserta didik diiringi lagu enam langkah mencuci tangan. Siswa bersama guru mempraktekan cuci tangan bersama setelah berjemur selama 30 menit di halaman sekolah. kegiatan berjemur dilakukan agar virus yang menempel di tubuh dapat mati terkena cahaya matahari.

Sumber : Wbsite Guru PAI SD N 1 Pagerandong ( www.kangprayit.com )


Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19)

sdn1pagerandong
Dikutip dari siaran pers kemdikbud Nomor: 067/Sipres/A6/III/2020 pada laman resminya menerangkan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Salah satu pokok penting dalam edaran ini adalah keputusan pembatalan ujian nasional (UN) Tahun 2020.


Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19)

"Setelah kami pertimbangkan dan diskusikan dengan Bapak Presiden dan juga instansi di luar, kami di Kemendikbud telah memutuskan untuk membatalkan ujian nasional di tahun 2020. Tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya," disampaikan Mendikbud, di Jakarta, Selasa (24/03).

Dijelaskan Nadiem, dengan dibatalkannya UN, keikutsertaan UN tidak menjadi syarat kelulusan ataupun syarat seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. "Kita juga sudah tau bahwa Ujian Nasional bukanlah syarat kelulusan ataupun untuk seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mengikuti UU Sisdiknas (sistem pendidikan nasional), evaluasi itu ada di guru, dan kelulusan ada di sekolah," ujarnya.

Mendikbud menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berusaha mempersiapkan dan mengawal UN agar terlaksana dengan baik. Jajaran Kemendikbud mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Kepala Dinas Pendidikan, ratusan ribu proktor dan teknisi, ribuan tenaga helpdesk, serta jutaan siswa yang telah bekerja keras mempersiapkan terselenggaranya Ujian Nasional," tuturnya.

Sementara itu, Mendikbud juga menjelaskan mengenai mekanisme Ujian Sekolah, bahwa ujian atau tes yang yang diselenggarakan dalam bentuk tatap muka tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilakukan sebelum terbitnya edaran ini. Ujian Sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya.

Sekolah yang telah melaksanakan Ujian Sekolah dapat menggunakan nilai Ujian Sekolah untuk menentukan kelulusan siswa. Bagi sekolah yang belum melaksanakan Ujian Sekolah berlaku ketentuan (1) kelulusan Sekolah Dasar (SD)/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir (kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 semester gasal). Nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan; (2) kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat dan Sekolah Menengah Atas (SMA) /sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir. Nilai semester genap kelas 9 dan kelas 12 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan; dan (3) kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/sederajat ditentukan berdasarkan nilai rapor, praktik kerja lapangan, portofolio dan nilai praktik selama lima semester terakhir. Nilai semester genap tahun terakhir dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.

Adapun kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan (a) Ujian Akhir Semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya edaran ini; (b) UAS untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya.

"Baik Ujian Sekolah maupun Ujian Akhir Semester dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh," terang Nadiem.

Terkait belajar dari rumah. Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. "Kami ingin mengajurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan gurunya juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan guru, itu sangat penting," pesan Nadiem.

Pembelajaran daring/jarak jauh difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai virus korona dan wabah Covid-19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. "Walaupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti gurunya hanya memberikan pekerjaan saja kepada muridnya. Tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu muridnya dalam mengerjakan tugasnya. Mohon walaupun bekerja dari rumah, mohon siswa-siswa kita juga dibimbing," jelas Mendikbud.

"Kami sedang dan terus melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan telekomunikasi untuk memberikan subsidi data bagi siswa dan guru yang melakukan pembelajaran daring," imbuhnya.

Menyoal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2020, Mendikbud meminta agar Dinas Pendidikan dan sekolah dapat menyiapkan mekanisme PPDB yang mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orangtua secara fisik di sekolah. Kemudian, PPDB pada Jalur Prestasi dilaksanakan berdasarkan (1) akumulasi nilai rapor ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir; dan/atau (2) prestasi akademik dan non-akademik di luar rapor sekolah.

Lebih lanjut, Mendikbud menjelaskan bahwa Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud akan memberikan bantuan teknis bagi daerah yang memerlukan mekanisme PPDB daring.

Terkait pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)/Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP), dalam Petunjuk Teknis (juknis) Pengelolaan Dana BOS/BOP diperbolehkan untuk membeli barang sesuai kebutuhan, termasuk untuk membiayai keperluan untuk pencegahan pandemi Covid-19 seperti penyediaan alat-alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, masker, serta untuk membiayai pembelajaran daring/jarak jauh.

"Surat Edaran ini kami sampaikan kepada para Kepala Daerah di seluruh Indonesia untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan," pungkas Mendikbud. (*)


Unduh Surat Edaran Disini 

Sumber : SIARAN PERS Nomor: 067/Sipres/A6/III/2020